Sabtu, 14 Februari 2015

Ende & Maurole Nan Mempesona

Setibanya kami dari Moni aku langsung diantarkan Kak Hengky ke rumah Encim Tuteh *karena aku sudah janji bakal menginap disana jika ke Ende lagi* maklum sebelumnya di rumah Kak kristin dan yang kedua di Kak Hengky..sekarang giliran rumah Encim untuk tempat aku menginap biar adil pikirku hihi..*  , saat Aku dan Pras datang encim ternyata sedang tidur nyenyak *maklum dari sms sebelumnya memang kakakku ini habis begadang karena baru saja tidur (tak tega membangunkan pikirku).
Rumah Pengasingan Bung Karno Tahun 1934 - 1938 Ende Flores NTT (20 Sept 2013)
Rumah Pengasingan Bung Karno Tahun 1934 – 1938 Ende Flores NTT (20 Sept 2013)
Aku disambut Tanta Shia untuk masuk kedalam rumah, kebetulan Mamatua sedang istirahat juga, sambil menunggu Encim aku rebahan meluruskan kaki, maklum masih pegal-pegal kaki nih karena perjalanan pajang sekali kemarin  *curcol*.
Akhirnya Encim terbangun dan menyambut kami, langsung aku kenalkan temanku si Pras dan kita lanjut ngobrol di ruang tamu dasar kalau sesama pejalan bertemu itu seru sekali diselingi kita sambil makan siang dengan nasi, ikan bakar, tumis daun kembang pepaya itu enak banget  *maklum gratis jadi makannya lahap hahaha..:p trims Encim*.
Ruang Utama Situs Bung Karno
Ruang Utama Situs Bung Karno
Tempat Tidur Bung Karno masih lengkap dengan kasur dan kelambu "Tempoe Doeloe"
Tempat Tidur Bung Karno masih lengkap dengan kasur dan kelambu “Tempoe Doeloe”
Setelah makan, aku lanjut mandi karena kami akan diajak ke Situs Bung Karno yang telah selesai renovasi. Rumah pengasingan Bung Karno ini merupakan rumah Bung Karno di Ende dari tahun 1934 – 1938 dan Taman Bung Karno lokasinya merupakan tempat berisistirahat Bung karno dekat dengan Pantai Pelabuhan Ende dan tempat pohon sukun bercabang lima (Ilham dari pokok-pokok pancasila) setelah dari rumah tersebut kami melanjutkan menikmati sore favoriteku setiap datang ke Ende yaitu Delight Cafe dengan menu pisang goreng pake sambel dan makan di pinggir Pantai Ria sambil menikmati #Senja terbenam di Pulau Ende berkumpul dengan Encim Tuteh, Ilham, Zya, Pras dan Aku seru sekali obrolan kami dari mengoda Zya agar mau makan pisang goreng karena dia sedang diet hahaha..:D maaf Zya kamu teracun dengan bujukan kami untuk memakan pisang gorengnya..:D
Delight Cafe Pantai Ria Ende Flores NTT
Delight Cafe Pantai Ria Ende Flores NTT
Rekan-Rekan Flobomora Communitydi Pantai Ria Ende Flores NTT
Rekan-Rekan Flobamora Community di Pantai Ria Ende Flores NTT
#Senja Pantai Ria Ende Flores NTT
#Senja Pantai Ria Ende Flores NTT
Setelah jam 9 Malam akhirnya kami kembali tetapi kami mampir dulu ke rumah Kak Nani *Kakak kedua Encim* maklum aku ingin silahturahmi ke Ka’e Zul, aku ketemu beliau pertama kali di Taman Bung Karno ketika ke ende Dulu. Selepas dari ruma Ka’e Zul lanjut ke rumah Encim untuk beristirahat, karena paginya kami ingin main ke Pasar, Pelabuhan Ende, Titik O, keliling Kota Ende dan main ke Enabhara di Maurole. Tetap saja walau lelah mendera, tetap saja mata ini tak bisa terpejam ingin banyak cerita ke Encim *edisi curhat* hahahaha..
Akhirnya terlelap dan terbangun hari sudah pagi, aku janji akan main ke Pasar dengan Zya tepat jam 7 pagi..Zya datang 7.30 gak apa-apa pikirku pasar dekat dengan rumah koq, kami berempat sarapan nasi pecel *lagi-lagi ditraktir euy*.  Lanjut ke Pasar diantar Zya saja karena Encim ada urusan ke Kampus Unflor. Setelah mengantar Pras belanja ke Pasar, lanjut main ke Titik O dan Taman Bung Karno yang terdapat Pohon Sukun bercabang 5 (lima) dimana butir-butir Pancasila ilhamnya dari sana, namun sayang kami bertiga tidak dapat masuk karena tahap renovasi.  Kami lanjut ke rumah adat Ende disebelahnya, rumah adatnya bagus namun kurang terpelihara dengan baik.
Kami lanjut mencari informasi ke Pelabuhan Ende karena malamnya kami akan kembali ke Kupang dengan KM. AWU. Alhasil informasi di dapat  Sabtu, 21 September 2013  KM. AWU bersandar di Pelabuhan IPI jam 21.00 Wita dan akhirnya kami berdua putuskan untuk membeli tiket kelas ekonomi Ende – Kupang Rp. 182.000,-/berdua.
Pras mengantri tiket, sementara aku pulang ke rumah Encim diantar Zya maklum kami akan ke Maurole disana ada Pantai Enabhara loh yang keren banget sambil menunggu Pras dan Pak Dokter yang akan mengantar kami, aku santai dulu.
Tepat jam 10.30 Wita Pak Dokter tiba kami berempat lanjut berangkat, aku dibonceng oleh encim, sementara Pras dengan Pak Dokter perjalanan menuju Maurole sekitar 85 Km dari Kota Ende dengan ditempuh 5 jam perjalanan pulang pergi dengan jalanan yang berliku-liku dengan pemandangan yang asoy deh pokoknya.. Jam 13.00 Wita kami akhirnya tiba di Pantai Enabhara, keren banget ini pantainya bersih, jernih dan berpasir putih..didepanyan tampak pemandangan Pulau Palue tempat Gunung Rokatenda berdiri jaraknya 1 jam perjalanan jika ingin menyebrang. Pantas saja Maurole tempat pengungsian para korban letusan Gunung Rokatenda karena jaraknya lumayan dekat.
Gunung Rokatenda dari Maurole Flores NTT
Gunung Rokatenda dari Maurole Flores NTT
Enabhara dilihat dari atas bukit Maurole Flores NTT
Enabhara dilihat dari atas bukit Maurole Flores NTT
Sabana disekitar Maurole, indah kecoklatan ..
Sabana disekitar Maurole, indah kecoklatan ..
Pantai Enabhara Maurole Flores NTT
Pantai Enabhara Maurole Flores NTT
Gunung Rokatenda pulau Palue dilihat dari Pantai Enabhara Maurole Flores NTT
Gunung Rokatenda Pulau Palue dilihat dari Pantai Enabhara Maurole Flores NTT
Karang-Karang kecil yang tersebar di Pantai Enabhara Maurole Flores NTT
Karang-Karang kecil yang tersebar di Pantai Enabhara Maurole Flores NTT
Pantai Enabhara berpasir putih Maurole Flores NTT
Pantai Enabhara berpasir putih Maurole Flores NTT
Pepohonan Rindang tempat kemah Pantai Enabhara Maurole Flores NTT
Pepohonan Rindang tempat kemah Pantai Enabhara Maurole Flores NTT
Satu jam puas bermain di enabhara, kami lanjut pulang lagi ke Ende karena kapal kami akan bersandar jam 21.00 wita dan kami harus packing untuk melajutkan berjalanan kembali ke Kupang. Kami sempat beristirahat di pengungsi korban Rokatenda untuk melepas lelah dan makan siang bersama, selepas itu kami melanjutkan perjalanan kembali ternyata di Km. 16 ada longsor maklum jalur Flores sedang dalam perbaikan, kami sabar menunggu dan hasilnya kami melewati masa-masa macet tetapi di Flores ini kami saling bahu membahu membantu melepas macet. Perjalanan dilanjutkan lagi akhirnya jam 7 malam tiba dirumah aku langsung mandi dan packing dilanjut Pras karena jam 8 malam kita sudah harus di Pelabuhan IPI dimana Km AWU akan bersandar. Setelah kami berdua siap aku lebih dulu diantar Encim ke Pelabuhan, sebelumnya pamit dulu dengan Mamatua peluk dan cium mengiringi kepergianku *huh jadi sedih meninggalkan Mamatua di Ende* tapi apa boleh buat perjalanan harus dilanjutkan lagi.
Aku tiba di Pelabuhan lebih dulu sambil menunggu Pras, aku lihat banyak sekali penumpang yang akan naik Km. Awu akhirnya 5 menit kemudian Pras tiba, aku tau Encim sedih melihat aku dan Pras meninggalkan Ende..*aku sempat berkata bahwa kami akan kembali lagi koq ke Ende* setelah pamit encim kembali karena akan ada acara “Sambut baru* di keluarganya, mohaon maaf kami tidak bisa hadir diacara Sambut Baru tersebut ya encim pahahal pengen sih.
Kami akhirnya masuk ke Pelabuhan Ipi, banyak sekali penumpang yang akan naik Km. Awu ini aku dan Pras santai saja sambil menunggu,ternyata kapal baru bersandar jam 23.00 wita dan akan berangkat kembali jam 01.00 Wita dinihari, lelah sudah mendera tubuhku dimana aku dan Pras harus berdesakan untuk masuk ke dalam kapal, 30 menit mengantri akhirnya kami berdua dapat masuk ke dalam kapal juga aku sudah mencari tiap deck tetapi semua sudah sesak penumpang akhirnya kami santai dulu di kafetaria sambil minum kopi dan melepas lelah sejenak sebelum mencari lapak untuk tidur alhamdulillah kami dapat tempat di deck 4 sambil bertanya ke Ibu sebelah apakah tempat ini kosong dan dapat gunakan, syukurlah tempat tersebut kosong dan kami diberi tikar oleh Ibu tersebut lalu kami lapisi kain Bali dan sarung untuk tidur, setelah itu kami lanjut tidur karena kmi berdua lelah sekali.
Perjalanan Ende – Kupang sekitar 18 jam, karena Km. Awu akan mampir di Sabu – Rote – Kupang dengan tiket Rp. 91.000,-/orang untuk kelas ekonomi dengan dapat 3 (tiga) makan dengan lauk seadanya namun lumayan lah pikirku.
Jam menunjukan pukul 07 pagi, aku terbangun karena ada pengumuman boleh mengambil sarapan dengan menunjukan tiket, aku mengambil dan lalu sarapan, setelah itu kami titip tas dengan Ibu sebelah untuk sekedar jalan-jalan berkeliling kapal atau ngobrol dengan sesama penumpang seru juga, ada rasa jenuh dengan perjalanan panjang tetapi aku mengantisipasinya dengan berbagai hal, menulis, membaca, menonton film dan ngobrol tak lupa tidur yang utama hahaha..:D, setelah singgah di Sabu, perjalanan dilanjutkan ke Rote. Selepas Rote akan menuju Kupang, perjalanannya sekitar 4 jam kira-kira kami tiba pukul 23.00 Wita malam, aku ingin mengabari rekan pejalanku juga yang akan memberi kami tumpangan di Kupang yaitu Kak Inda Wohangara, kami belum pernah bertemu hanya kontak via dunia maya.
Perjalanan dilanjutkan di part 3 yah pemeran utamanya adalah *Ika, Pras, Ayank dan Inda*

Petualangan Dari Sudut Pandang - Ika Soewadji -

  Tidak Menyangkal era perkembangan jaman saat ini, memudahkan aku sebagai pejalan untuk melakukan petualangan. Berpetualang bagi aku prib...