Kamis, 11 Agustus 2016

Menjelajahi Desa Dingin Gucialit Di Lumajang

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh...
03 Juni 2015


Selamat Pagi..

Hari ini Team Lihat Indonesia Keliling Jawa Timur (LIKJ) etape 3 menuju Gucialit Lumajang. Saya masih bersama Mas Anto, Mbak Novi, Mas Rois, Alin, Om Eten dan Keluarga, Mas Davis bersama Mbak Yana istrinya dan Mas Eka dan Mas Imam sedangkan beberapa team sudah melanjutkan perjalanan menuju Bromo dari kemarin sore.




Perjalanan yang akan ditempuh oleh Team Lihat Indonesia Keliling Jawa Timur (LIKJ) etape 3 ke Gucialit ini cukup panjang berangkat sekitar jam 08.00 pagi dan tiba sekitar 13.30. Perjalanan menuju Gucialit disuguhi banyak pemandangan indah dari mulai persawahan, perkebunan cengkeh, perbukitan, sungai, penambangan pasir dan lain - lainnya "menyegarkan mata". Gucialit terletak lebih kurang 35  kilometer dari Kota Lumajang dan berada diketinggian sekitar 500 mdpl, berada di bawah kaki Gunung Semeru.






Setelah tiba di Gucialit kita dijemput oleh Mas Kukun, Mas Irawan dan Mbak Nur  para Pemuda yang tergabung dalam Komunitas Gucialit Organisasi Wisata Alam (GOWA) menuju kediaman Mas Kukun untuk beristirahat dan berbincang - bincang. Banyak hal di perbincangan tentang potensi pariwisata dan permasalahannya. 



Untuk menjaga kelestarian perkebunan teh dan 3 (tiga)  air terjun yang ada, tidak hanya perkebunan teh saja, namun juga kehidupan masyarakat Gucialit. Agar menjadi desa mandiri, hidup selaras dengan alam dan peningkatan taraf ekonomi, karena alam akan memberikan hasil yang luar biasa untuk yang selalu menjaga kelestarian bumi yang kita pijak ini dan tetap memelihara kearifan lokal masyarakat tanpa merubahnya. Selepas berbincang - bincang kita pun dengan rekan - rekan Gowa menuju salah satu destinasi air terjun di Gucialit.



Menuju air terjun Antrukan Pawon trekking sekitar 25 menit dengan medan menanjak dan menurun melewati perkebunan kopi dan sayur - mayur dan jika hujan sangatlah licin karena kondisi jalan yang tanah merah, jadi berhati - hati yaa..:D, air terjun Antrukan Pawon ini menyajikan keindahan yang luar biasa, air terjunnya dingin dan jernih serta masih banyak sekali capung dan kupu - kupu disekitarnya itu menandakan kelestarian alam disini sangat terjaga dengan baik. Setelah mandi - mandi di air terjun, Team Lihat Indonesia Keliling Jawa Timur dan rekan - rekan  Gowa menuju Desa Dadapan disana terdapat Situs Watu Lumpang.









Gucialit mempunyai banyak potensi wisata yang mempesona tidak hanya air terjun, perkebunan teh Kertowono, tetapi juga mempunyai peninggalan sejarah seperti pabrik peninggalan Hindia Belanda dan Situs Watu Lumpang peninggalan Kerajaan Lamajang Tigang Juru disekitar Desa Dadapan Kecamatan Gucialit. Saya sempat berkunjung ke rumah satu warga disini, melihat beberapa situs watu lumpang dihalaman rumah mereka. Potensi wisata sejarah ini bisa dikembangkan oleh pemerintah bekerjasama dengan masyarakat, organisasi pemuda (GOWA) dan pelajar untuk selalu menjaga, melestarikan dan mengenalkan potensi ini, sehingga menarik wisatawan untuk datang berkunjung ke Gucialit.





Setelah melihat situs watu lumpang lalu berkunjung ke salah satu rumah Joglo tertua Desa Dadapan dan berfoto bersama dengan pemilik rumah, lalu Team Lihat Indonesia Keliling Jawa Timur pamit dan berkunjung ke rumah Mas Irawan disana, seluruh team disajikan makan malam bersama dengan menu sederhana yang membuat semua team ketagihan sambal buatan Ibu Mas Irawan.




Selepas makan malam dan beristirahat, seluruh Team Lihat Keliling Jawa Timur (LIKJ) etape 3 berpamitan kepada Mas Irawan dan Keluarga serta Mas Kukun dan Mbak Nur atas sambutan yang luar biasa, karena malam ini perjalanan akan dilanjutkan menuju Ranu Pani Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dengan melewati jalur Senduro Lumajang.

Terima kasih saya panjatkan kepada Allah SWT, kedua orang tua saya yang mengizinkan anaknya klayapan terus, Mas Anto dan Mbak Novi yang memberi tumpangan mobilnya (makasih ya obat merah kamu memang luar biasa), Mas Rois, Alin, Om Eten, Om Win, Ibu Enny dan Sari dengan leluconnya setiap perjalanan, Mas Adi, Mbak Nia, Yoga, Adik Affa, Mas Davis, Mbak Yana, Mas Eka, Mas Imam, Seluruh Team Lihat Indonesia Keliling Jawa Timur (LIKJ) etape 3, Taft Diesel Indonesia (TDI), Balibackpacker Community, Mas Irawan, Mas Kukun, Mbak Nur dari (GOWA)  dan semua yang berpartisipasi demi suksesnya acara ini. Mohon maaf tidak bisa menyebutkan satu persatu. Sampai jumpa diperjalanan selanjutnya...

Wassalamulaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Petualangan Dari Sudut Pandang - Ika Soewadji -

  Tidak Menyangkal era perkembangan jaman saat ini, memudahkan aku sebagai pejalan untuk melakukan petualangan. Berpetualang bagi aku prib...